5 Sisi misterius si dukun jagal Muhyaro dari Magelang
KTP Muhyaro. ©2013 Merdeka.com/parwitoWarga Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, heboh
setelah salah seorang penduduknya ditangkap polisi. Usut punya usut,
ternyata warga bernama Muhyaro (41) terlibat pembunuhan berantai.
Mendengar
kabar itu warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Tak
hanya dari Magelang, ada juga yang bela-belain datang dari Ambarawa,
Temanggung, Kebumen, Purworejo, bahkan dari Yogyakarta.
Sebenarnya
sudah lama Muhyaro memiliki tabiat jelek. Pada 2005, pria yang memiliki
tiga istri itu ditangkap karena mencuri sapi. Tapi kasus itu tak sampai
ke ranah hukum. Muhrayo hanya di sidang oleh warga dan perangkat desa.
Tapi
kali ini perbuatan Muhrayo tidak bisa ditolerir. Entah dari mana
asalnya, dia mengaku bisa menggandakan uang. Tak tanggung-tanggung salah
satu korbannya adalah Yulanda Rifan, putra guru besar Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro, Semarang.
Karena akal bulusnya mulai
terendus oleh manusia yang ingin cepat kaya, Muhrayo kalap. Dia
menghabisi Yulanda, dan dua korban lain. Kini sudah tiga jenazah
ditemukan, namun polisi menduga masih ada korban-korban lain.
Pengusutan
kasus ini terkendala karena Muhrayo tewas setelah terjun ke jurang
bersama anggota Direskrimum Resmob Polda Jateng AKP Yahya R Lihu. Kala
itu tangan keduanya terborgol.
Sejumlah warga mengaku sudah
melihat keanehan dari perilaku Muhrayo. Bahkan kehidupannya pun sangat
misterius. Muhrayo lebih senang menutup diri, dan membatasi diri bergaul
dengan warga.
1. Bangun rumah mewah di lereng gunung
Rumah itu berdiri kokoh dengan cat berwarna abu-abu, tak ada bangunan
lain di sisi kiri dan kanannya. Rumah mewah di Desa Ngemplak itu
ditempati oleh Muhrayo, pria yang mengaku bisa menggandakan uang.
Layaknya
rumah seorang tersangka teroris, pria beristri tiga itu menutup
rapat-rapat rumah, tak bisa sembarangan orang bertamu. Bahkan, untuk
menuju rumah Muhyaro harus menyeberangi jembatan bambu sepanjang kurang
lebih tujuh meter.
Warga menilai Muhyaro memang sudah hidup mewah
dengan gelimangan harta. Di dalam rumah berkamar empat itu ada mebel
mewah, dan lantainya berkeramik. Lokasinya memang cukup jauh dari
pemukiman warga.
2. Sering terima tamu tengah malam
Warga Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, kerap
kali memergoki Muhyaro menerima tamu saat tengah malam. Bahkan, para
tamu yang datang itu dari luar kota, karena banyak warga tak
mengenalinya.
Tak hanya datang lalu pulang, ada juga tamu yang
menginap di rumah Muhyaro. Kedatangan tamu-tamu misterius semakin
menjadi perhatian karena membawa mobil mewah dan sepeda motor bagus.
"Mungkin
ada ritual saat itu. Tapi herannya, kok tidak pernah yang namanya
ritual di luar rumah. Pasti di dalam rumah," ujar seorang warga, Hisyam.
3. Petani yang ngaku bisa gandakan uang
Dalam kartu tanda penduduk (KTP), pekerjaan Muhyaro adalah petani
atau pekebun. Namun entah dari mana asalnya, pria yang pernah mencuri
sapi itu mengaku-ngaku bisa menggandakan uang.
Awalnya modus
yang dilakukan Muhyaro dengan mengaku sebagai dukun yang bisa
menyembuhkan beberapa pasiennya. Kemudian, meningkat dengan mengaku
memiliki kemampuan untuk menambah rejeki dengan cara menggandakan uang.
Kasus
penipuan dengan modus penggandaan uang dan berakhir dengan pembunuhan
korban-korbannya. Korban banyak yang terpikat karena ingin menambah
jumlah uang yang akan digandakan. Bahkan, beberapa korban berkeinginan
untuk menggandakan uang yang jumlahnya mencapai ratusan juta.
"Sehingga
korban terpikat mencoba menambah uang lebih banyak. Tadinya Rp 30 juta
berhasil dobel jadi 60 juta. Ada pengakuan sekitar Rp 300 juta. Bahkan
ada korban (menggandakan) Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar untuk
digandakan," ujar ujar Direskrim Polda Jateng Kombes Purwadi Aryanto.
4. Suka ziarah ke makam keramat
Ziarah ke makam-makam keramat menjadi rutinitas Muhyaro. Dia meyakini dengan cara itu akan semakin mempertebal ilmunya.
Polisi
yang curiga akhirnya menangkap Muhyaro di kawasan Solo saat sedang
melakukan ritual berziarah di sebuah makam. Setelah diinterogasi dia
mengakui telah menghabisi para pasiennya.
Berbekal pengakuan itu,
polisi melakukan penyisiran. Dan benar saja tiga jenazah ditemukan.
Namun pengusutan kasus ini terkendala karena Muhrayo tewas setelah
terjun ke jurang bersama anggota Direskrimum Resmob Polda Jateng AKP
Yahya R Lihu.
5. 5 Tahun tidak bergaul
Sejak lima tahun lalu sebelum kasusnya terbongkar, Muhyaro memang
sudah menutup diri. Dia membangun rumah mewah, dan membatasi aktivitas
dengan warga. Rumahnya berdiri sendiri, hanya dikelilingi kebon.
Di
mata warga Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Muhyaro adalah sosok
laki-laki tertutup dan penuh misteri. Pria beristri tiga itu dikenal
pendiam dan jarang bergaul dengan warga.
Sebelum dikenal sebagai
dukun pengganda uang di kampungnya, Muhyaro sempat ditangkap warga
karena mencuri beberapa ekor sapi. Akhirnya, warga pun sempat menyidang
Muhyaro yang kala itu masih memiliki satu istri bernama Sutami.