Rabu, 26 Juni 2013

Ini alasan SBY rela minta maaf ke Singapura dan Malaysia

Ini alasan SBY rela minta maaf ke Singapura dan Malaysia

Reporter : Yulistyo Pratomo
Rabu, 26 Juni 2013 17:01:28
Ini alasan SBY rela minta maaf ke Singapura dan Malaysia
KategoriPeristiwa

0
Efek dari kebakaran hutan di Riau tak hanya dirasakan di dalam negeri. Kepulan kabut asap juga sampai ke Singapura dan Malaysia.

Alhasil dua negara tersebut langsung melancarkan protes ke Indonesia. Selang berapa lama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung meminta maaf kepada dua negara tersebut.

Namun, hal itu menimbulkan polemik di Tanah Air. Ada yang pro atas permohonan maaf SBY ada juga yang kontra.

Presiden mengaku rela meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia karena buruknya kadar udara di dua negara itu akibat kabut asap kiriman dari kebakaran hutan di Riau. Kondisi itu sudah masuk dalam kategori membahayakan manusia, serta mengganggu aktivitas warga di kedua negara tersebut.

"Asap ini, faktanya yang mengalir ke udara Singapura dan Malaysia berasal dari Indonesia, dari Riau. Dan bagaimanapun dengan kepekatan asap yang kalau diukur dari standar PSI itu mencapai 300 lebih, itu berkategori mengganggu kesehatan," ujar SBY usai mendarat dari Bali di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/6).

SBY melanjutkan, permintaan maaf yang disampaikannya beberapa hari lalu itu tidak berlebihan. Karena merupakan bentuk tanggung jawab yang diberikan Indonesia atas kabut asap yang berasal dari Sumatera, khususnya Riau.

"Tetapi pada saat yang sama saya katakan bahwa tentulah apa yang terjadi saat ini bukan kesengajaan, tidak ada niat Indonesia untuk membikin susah tetangga-tetangganya," tandasnya.

Terkait permintaan maafnya itu, SBY mengaku tidak takut kepada Singapura ataupun Malaysia. Sebab, Indonesia merupakan negara berdaulat dan diakui dunia internasional. Sehingga, tak perlu tunduk atas tekanan atau ancaman dari pihak lain.

"Saya harus lakukan kepada Singapura, asap ini konteksnya jelas, tetapi kalau dibawa ke isu-isu lain, saya sampaikan kalau soal kedaulatan negara dan kepentingan yang lain, tidak pernah ada kompromi. Saya tegaskan pada saat yang baik ini," tegasnya.

Tidak ada komentar: